Postingan

Menampilkan postingan dari 2014
actually, I need someone to help me out. seorang manusia tidak ditakdirkan untuk sendirian.
Apakah hidup ini hanya soal bermain peran?

Tenggelam dalam Drama

Apa kita masih tertipu dengan drama-drama manis? Nyatanya saya masih. Meskipun saya bergerak dengan logika dalam hidup saya, tapi saya masih menyukainya. Saya akui drama manis itu benar-benar bodoh. Tapi kita tetap berharap drama menjadi nyata dan menjadi mimpi yang akan terjadi kemudian  dalam hidup. Apakah mungkin itu akan terjadi? Saya rasa mustahil. Itu seperti skenario yang kamu rancang untuk hidupmu sendiri, padahal kamu tidak bisa sepenuhnya menentukan hidupmu. Buaian manis dalam drama memang menggiurkan. Tersenyum manis dalam adegannya dan akhir yang indah akan terjadi begitu saja. Mendambakan hidup manis layaknya drama memang agak mengenaskan, tapi apa salahnya berharap? Meski itu tak akan pernah terjadi.

ingatlah ini

Aku harap kamu terus mengingat ini ketika kamu beranjak salah jalan. Ingat hari ini, sabtu, setelah seharian mencoba menyelesaikan Naruto lewat internet. Saat ini aku menyadari setelah aku membaca akhir dari Naruto, bahwa aku sebenarnya tak ada. Meski aku merasakan degup jantungku berdetak, aku menyadari sepenuhnya bahwa aku tak ada dan kehidupan ini adalah ilusi. Semua hanyalah ciptaan seperti halnya komik. Dunia ini ilusi dan aku pun ilusi. Bahkan kenyataan yang aku lihat sebenarnya tidak nyata, hanya ilusi dan tidak bertahan lama. Aku hampir gila saat aku mengetahui bahwa aku tidak ada. Tidak pula saudara, teman, keluarga, dan semua manusia yang ada saat ini. Kita semua sebenarnya tidak ada, dan kita diadakan dengan diciptakan, dan kita akan ditiadakan pula. dunia hanyalah ilusi. dunia hanyalah ilusi. Rasanya aku ingin muntah dan hampir gila dibuatnya. Untung aku teringat agama. Agama Islam. Satu-satunya yang bisa dipegang dan dipercaya. Bukti akan Al-Qur'an merupak

'hai'

Untuk kamu, yang entah bagaimana kamu, “Hai.” Halo, segenap jiwaku yang lain. Separuh bagianku, disini separuh bagianmu yang lain. Apakah kau menanti? Disini aku tak menantimu dengan gusar dan risau. Aku bahkan tak menantimu kau tau? Biarkan saja waktu yang menggiring nasib, apakah kita akan bertemu dan melebur menjadi satu yang utuh, atau kita akan seterusnya begini. Entah dimana kamu. Entah. Kita pasti akan punya satu cara berbeda dari yang lain, untuk berada dalam ruang yang sama, dan merasakan kuatnya frekuensi kita. Percayalah, mencintai kamu, bagian diriku yang tak pernah ku tau itu sangat sulit dilakukan, tapi itu mulai terjadi. Bahkan ini sudah bukan cinta namanya, karena kita ditakdirkan untuk lebih dari itu. Kamu temanku yang terpisah, partner hidup atau matiku nanti. Apa kabar?

Save Street Child Jogja (@SSChildJogja)

Gambar
selamat pagi buta :D sekarang lagi jam produktif buat nulis nih, jam 3 pagi. hahaha tumben saya bisa melek. di pagi yang gelap, saya akan cerita sedikit soal komunitas yang baru saya ikuti setahun belakangan. yeeeaaayy!! \^^/  (mulai alay) komunitas ini bernama "save street child jogja". sesuai namanya, komunitas ini bergerak dalam kepedulian bersama mengenai anak jalanan. cara munculnya komunitas ini keren loh gaes. selayaknya globalisasi yang terjadi dan efek media baru (sok intelek bahasanya), komunitas ini bermula dari ngobrol-ngobrol ringan lewat twitter. mention-mentionan gitu deh sama akun twitter @SaveStreetChild yang sudah berdiri lebih dulu di Jakarta. karna di jogja waktu itu belum ada ssc (save street child), maka kopdar lah para volunteer yang akan mendirikan ssc di jogjakarta. cieeh. ini nih kerennya efek media baru gaes, mendirikan komunitas secara nyata melalui dunia maya. tsaah.. (cuma ini pelajaran kuliah yang nyangkut) nah, kenapa saya bisa gabu

'Jane'

Gambar
halo gaaaaees :D pripun kabare? sehat? :) well, hari ini saya cuma mau share gambar hasil tugas dkv (desain komunikasi visual) saya :3 gimana? gimana? untuk seorang pemula banget seperti saya sih, udah cukup seneng bisa buat begituan :') sebagai anak komunikasi, saya cukup isin gaptek soal ginian </3 bikin ini cukup banyak perjuangan loh :3 saya soksokan bawa feel gitu ngerjain ini, mau dibawa perfect gitu ceritanya. pake acara survei ke anak kosan dan bela-belain ngeprint ini malam-malam. yaah meskipun hasilnya masih bagusan punya temenku di kelas (menurut dosen). tapi yang penting sudah mencoba dan dapet pelajaran penting banget demi kelancaran masa depaann. ceilah. minggu depan kemungkinan saya akan cerita, ini tugas hasil penilaiannya gimana ^^ siyu babaaaayy :*

tertolak

Hari ini saya merasa benar bahwa bagian diri saya yang paling lemah adalah hati, pada perasaan. Mengalami penolakan adalah hal yang tidak mengenakkan, meskipun kita sudah sering mengalami sebelumnya. Rasa takut, was-was, minder, dan mulai bersikap menjauh adalah sebagian efek yang membuat tak nyaman. Apalagi bila perasaan itu dipermainkan. Gembira yang membuncah misalnya, dapat seketika hancur oleh penolakan. Naik turun perasaan dan rasa takut yang hadir menimbulkan kegamangan. Jika tak ada rengkuhan, tak pula sandaran, maka kita masih punya sujud dalam malam-malam yang sunyi.

Dalam Dada Terselip Hati

Salah satu hal yang tak bisa kau gunakan logika adalah hati, kawan . . Bukan organ hati yang kumaksud disini, melainkan adalah hati yang satunya, hati nurani. Tak dapat kau buktikan dengan kasat mata, posisi hati itu ada di bagian tubuh sebelah mana. Tidak di luar dan tidak pula di dalam tubuh. Tak ada organ yang namanya hati nurani, tapi sebagaimana kita ketahui bahwa dia ada. Dia akan terasa menyesakkan ketika sedih menghujam. Sakit dan sesak sekaligus juga mungkin pernah kau rasakan. Aku pun pernah mengalaminya, dan itu terasa dari dalam dada. Tepatnya di tengah. Itu berasal dari dalam bagian tengah dadaku. Sesak menghimpit seolah ingin menyeruak keluar. Hati tak hanya terasa saat sedih rupanya. Dia juga terasa saat perasaan sebal menghampiri, iri dicampur dengan kemarahan menghasilkan dengki, dan seketika menjadi benci. Itu juga terasa di tempat yang sama sebagaimana sedih yang pernah singgah. Kawan, tahukah kau? Kata ibuku, itulah yang disebut penyakit hati. Bak peribaha

Soal Menghargai

Pelajaran yang diambil beberapa malam yang lalu : 1. Ketika ingin dihargai maka hargailah dulu orang lain. Ketika ingin dihargai maka bersikaplah sebagai seorang yang pantas untuk dihargai. ketika ingin dihargai dan dihormati sebagai seorang kakak, maka bersikaplah sebagai kakak yang baik, jaga sikap, perilaku, tindakan, tutur kata dan hal-hal lainnya yang menunjukkan bahwa kamu adalah kakak yang terhormat. 2. Jika kamu tidak ingin disakiti lewat omongan, maka jaga bicaramu. Jaga hatimu sendiri dengan tidak berkata kasar dan menyakitkan, jaga bicaramu agar halus, lembut tapi tetap tegas. Simpan aib saudaramu dan jauhkan dirimu dari membicarakan orang lain di belakangnya baik melalui ucapanmu sendiri ataupun hanya mendengarkan ucapan orang lain. 3. Bertutur katalah secara lembut, tulus, dan ikhlas.

#balada uas

sabar yaa. tahan diri. nulis tugas uas dulu. ngeblognya ntaran ya abis ini semua kelar. dikit lagi kok :')
karena itu adalah fitrah, ketika wanita menyukai keindahan dan kecantikan :)

kangen.

aku sesungguhnya kangen. kangen ramadhan. kangen banget.

Dalam Kebimbangan

Aku serahkan hidup dan matiku pada Sang Khalik, Sang Pemilik Dalam hidup cuma punya dosa, cuma punya nista Kala pahala melambai dalam bayangan, dengan mudahnya dia hilang tersentil setitik kejadian terlarang Hidup cuma mengulang-ulang atau manambah-nambah kesalahan Hidup kok jadi awang-awang Meragukan kebaikan yang tak dapat terbentuk, terbentur kejahatan Jika hati ini busuk Jika hati ini menggumpal, mengeras, dan menghitam Jika hati ini menjijikkan Jika hati ini meradang dengan bau menyengat Hidupku sulit dipastikan, maka bagaimana menerawang kematian? Melangkah dan terus berjalan, cuma itu yang bisa dilakukan. 

Monumen Pers itu Tugu ?

Gambar
            Sudah pernah berkunjung ke Monumen Pers? Mendengar kata “Monumen Pers” ini membuat saya membayangkan itu adalah semacam tugu peringatan seperti Tugu di Yogyakarta di daerah Malioboro. Ternyata Monumen Pers ini juga merupakan museum, bukan hanya sebagai tempat peringatan belaka. Banyak sekali koleksi bersejarah yang dapat dilihat terkait dengan perkembangan pers terutama di Indonesia. Mulai dari peralatan jurnalistik, seragam, dan tak lupa pula media-media seperti surat kabar dan majalah-majalah lama. Tak hanya itu, Monumen Pers juga menyediakan perpustakaan dan menjadi sumber referensi yang tepat bagi para pelajar. Ini dikarenakan Monumen Pers menyimpan segala surat kabar dan majalah dari berbagai penjuru Nusantara dari tahun terbit yang sudah sangat lama hingga surat kabar dan majalah terkini.             Kemudahan juga diberikan bagi pengunjung dengan disediakannya akses internet dan surat kabar serta majalah dalam bentuk digital sehingga memudahkan pencaria

Intip Lokananta

Gambar
            Ada yang tau Lokananta itu apa? Jika belum, maka saya akan menceritakan sedikit pengalaman saya berkunjung ke tempat bernama Lokananta. Lokananta adalah studio rekaman pertama yang dimiliki Indonesia dan menjadi yang terbaik menurut saya dari seluruh studio rekaman yang ada di Indonesia. Selain penuh dengan sejarah, Lokananta ini juga memiliki banyak keunggulan terutama di bidang rekaman.                           Lokananta didirikan di Solo, Jawa Tengah oleh Bapak Soekarno dan Utoyo dengan tujuan untuk mempersatukan kesenian dan kebudayaan bangsa yang dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Lokananta ini juga merupakan pabrik piringan hitam pertama dan satu-satunya di Indonesia. Sayangnya, sekarang sudah tidak memproduksi lagi. Padahal saya pengen banget bikin satu, hehe. Lokananta ini dalam perkembangan dunia rekaman, aktif mengikuti zamannya. Bermula dari piringan hitam, kemudian beralih ke kaset, VCD, hingga sekarang mencoba merambah media baru yakni int

Mulai Laffar

  Jane : Hai guys ? Apa kabar? Blog : Hai jane? Apa kabar? Aku : Aku ra popo Blog : Tenan ? Aku : Ora ding. Aku popo.             Selamat malam menjelang sore. Sudah lama saya tidak menulis setelah sekian abad. *mulai alay. Sekarang sudah jam setengah lima lebih, dua jam lagi menuju latihan tari aceh. Oya, aku belum cerita banyak tentang beberapa kehidupanku belakangan. Sekedar cerita dikit kalau aku sudah tergabung dalam komunitas Save Street Child Jogja. Yeaay \^^/ *oke itu kita lanjut nanti aja. Tadi sampai mana ya? oya, tari aceh. Semester satu di Ilmu Komunikasi kemaren aku malah bergabung sama komunitas/grup/tim *apalah itu   di jurusan lain. Niat awal pengen refreshing otak sama mau nyicip kalau-kalau bisa terbang ke luar negeri lewat tarian akhirnya aku gabung juga sama tim ini. Seru sih ! Tim ini berazaskan kekeluargaan dan keanggotaan seumur hidup katanya. Jadi disini kita bakal nemu kakak-kakak baru, sodara tiri baru ditambah adek-adek baru taun depan.

Bunga dan Angin

Mengerikan Entah kata itu tepat atau tidak Melihat kisah dalam buku terpapar nyata itu mengerikan Antara bergidik atau menganggap lazim Mencoba tak tangkap tapi di depan mata Dalam suratan entah itu takdir atau bukan Menggambarkan hamba bercumbu dalam buaian Apa itu neraka atau surga? Terserah Yang Kuasa atau kita harus menelisik raga? Rona fenomena menjadi bahan bicara Banyak rasa bilang benar Bisikan kata, itu cuma setting belaka. Lebih baik tidur dalam kantuk Memegang benangmu dan ucap hati-hati untuk perjalanan.

Merindukan Hiruk Pikuk Keluarga

Aku hanya ingin mengobrol dalam satu ruangan ini. Kamarku. Atau sesuatu yang bersifat pribadi seperti itu. Aku ingin mengobrol dengan orang rumah, keluarga. Merindukan berbicara, menegur, bertengkar, sahutan bahkan teriakan-teriakan berisik di dalam rumah dan aku bagian darinya. Berkumpul berlima, satu keluarga itu terjadi terakhir sekitar dua tahun yang lalu sepertinya. Meski aku bisa berbicara melalui telepon dengan orang tuaku atau bertatap muka dengan adik-adikku disini, tapi entah mengapa rasanya tetap ada yang kurang. Bukannya aku tak bersyukur. Tapi aku hanya rindu dan bukan memaksakan untuk terjadi. Rasa sepi akan keluarga itu memang tak akan bisa tergantikan oleh ramainya pertemanan di dunia perantauan. Bukannya mengeluh, tapi justru disitulah sensasinya. Disitulah jiwa anak rantau diuji dan dibuktikan. Mungkin untuk saat ini aku memang hanya bisa bertemu berdua, bertiga, atau berempat dari lima orang dalam keluargaku. Tapi aku harus bersyukur karena mereka masih a
sedang membersihkan reman-remah 'move on'. tapi kok lama amat bersihinnya ._.

BOHONG

Kamu tau kalau aku tak suka berbohong? Tapi aku sering melakukannya Aku tau Tuhan tak bisa dibohongi Tapi aku terus dan terus melakukannya Di saat aku berbohong, aku bertaubat Di saat aku berbohong kembali, aku juga kembali bertaubat Di saat kesalahanku itu kemudian terulang kembali, Menumpuk tinggi Aku tak tau harus berbuat apa Aku sudah cukup malu untuk menghadap Tuhan Memohon ampun dan bertaubat Kamu tau rasanya hina? Ya, rasanya seperti itu Aku merasa seperti orang munafik, meski aku tak ingin Aku hanya bisa diam Tak tau harus bagaimana Aku tidak suka pada diriku sendiri Aku benci Aku tidak suka pada diriku sendiri Aku benci Hati ini terasa dipukuli kayu berkali-kali Saat aku tau aku benci diriku Aku sudah tak sanggup menangis memohon ampun Aku sudah tak kuasa menadahkan tanganku Aku sudah cukup malu atas dosa Aku sudah cukup malu atas taubat yang gagal Aku sudah cukup malu atas hina dina