Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Save Street Child Jogja (@SSChildJogja)

Gambar
selamat pagi buta :D sekarang lagi jam produktif buat nulis nih, jam 3 pagi. hahaha tumben saya bisa melek. di pagi yang gelap, saya akan cerita sedikit soal komunitas yang baru saya ikuti setahun belakangan. yeeeaaayy!! \^^/  (mulai alay) komunitas ini bernama "save street child jogja". sesuai namanya, komunitas ini bergerak dalam kepedulian bersama mengenai anak jalanan. cara munculnya komunitas ini keren loh gaes. selayaknya globalisasi yang terjadi dan efek media baru (sok intelek bahasanya), komunitas ini bermula dari ngobrol-ngobrol ringan lewat twitter. mention-mentionan gitu deh sama akun twitter @SaveStreetChild yang sudah berdiri lebih dulu di Jakarta. karna di jogja waktu itu belum ada ssc (save street child), maka kopdar lah para volunteer yang akan mendirikan ssc di jogjakarta. cieeh. ini nih kerennya efek media baru gaes, mendirikan komunitas secara nyata melalui dunia maya. tsaah.. (cuma ini pelajaran kuliah yang nyangkut) nah, kenapa saya bisa gabu

'Jane'

Gambar
halo gaaaaees :D pripun kabare? sehat? :) well, hari ini saya cuma mau share gambar hasil tugas dkv (desain komunikasi visual) saya :3 gimana? gimana? untuk seorang pemula banget seperti saya sih, udah cukup seneng bisa buat begituan :') sebagai anak komunikasi, saya cukup isin gaptek soal ginian </3 bikin ini cukup banyak perjuangan loh :3 saya soksokan bawa feel gitu ngerjain ini, mau dibawa perfect gitu ceritanya. pake acara survei ke anak kosan dan bela-belain ngeprint ini malam-malam. yaah meskipun hasilnya masih bagusan punya temenku di kelas (menurut dosen). tapi yang penting sudah mencoba dan dapet pelajaran penting banget demi kelancaran masa depaann. ceilah. minggu depan kemungkinan saya akan cerita, ini tugas hasil penilaiannya gimana ^^ siyu babaaaayy :*

tertolak

Hari ini saya merasa benar bahwa bagian diri saya yang paling lemah adalah hati, pada perasaan. Mengalami penolakan adalah hal yang tidak mengenakkan, meskipun kita sudah sering mengalami sebelumnya. Rasa takut, was-was, minder, dan mulai bersikap menjauh adalah sebagian efek yang membuat tak nyaman. Apalagi bila perasaan itu dipermainkan. Gembira yang membuncah misalnya, dapat seketika hancur oleh penolakan. Naik turun perasaan dan rasa takut yang hadir menimbulkan kegamangan. Jika tak ada rengkuhan, tak pula sandaran, maka kita masih punya sujud dalam malam-malam yang sunyi.