itu aku
dingin ini menyentuh kulit, lekat, menempel erat
basah, rambut halus lepek tak berdaya
sayup mataku memandang keramaian bersaing dengan bisingnya hujan
aku berlari menembus malam
menerjang angin
mendesis diam
aku bertahan dalam siang
berjingkat atas panas
suhu mulai menjengat
kaki itu pongah melangkah
bertingkah tiap pagi
menantang misteri
menatap sore
berdiam diri
menanti
basah, rambut halus lepek tak berdaya
sayup mataku memandang keramaian bersaing dengan bisingnya hujan
aku berlari menembus malam
menerjang angin
mendesis diam
aku bertahan dalam siang
berjingkat atas panas
suhu mulai menjengat
kaki itu pongah melangkah
bertingkah tiap pagi
menantang misteri
menatap sore
berdiam diri
menanti
Komentar
Posting Komentar