Berdua

Dalam lelap malam setiap orang memiliki kerinduan. Menjadi pujangga dalam setiap perasaan. Merenungi nasib. Memikirkan keadaan. Berharap waktu berhenti sejenak untuk sekedar menghela nafas. 

Dalam beberapa waktu aku kadang terpikir soal waktu. Soal detik yang telah kuhabiskan bersama langit yang berganti warna. Soal penghabisan tiap malam. Soal aku yang telah berubah waktunya, menjadi lebih dewasa yang semakin dekat dengan penghabisan masanya. 

Semua yang telah kulakukan pada akhirnya hanya meninggalkan aku dan diriku pada akhir malamnya. Bertanya. Berbicara para diriku tentang apa yang terjadi. Tentang masa lalu, masa kini, dan ketakutan masa depan.

Aku, yang tiap akhir malamnya, akhir hidupnya berbicara para diri sendiri soal diri kami sendiri. Aku, merasa takut. Karena hanya sisa aku dan diriku dalam tiap malam akhir hidupku yang saling berbicara. Hanya kami berdua. Padahal aku berada dalam tiap akhir malam kehidupan. Bukan hari akhir, hari kematian. Dan aku menjadi semakin takut memikirkan aku dan diriku sendiri. Berdua. Bukan pada akhir malam seperti biasa. Tapi berdua dalam liang kubur yang dalam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mandau

Alhamdulillah yaa

Penyakit Kesedihan (Sena/4)