hanya sekedar tahu


Aku tahu kau merindu
Aku tahu kau menahan rindu
Dan aku baru tahu itu disaat suara gemericik air terdengar

Aku tahu kau sering menipuku
Aku tahu keluarga kita menipu satu sama lain
Membungkus rindu dengan malu
Mengisyaratkan rindu sambil berusaha tetap elegan

Menahannya dan menyembunyikannya
Ingin datang namun kau tau keadaan

Bahkan kini kau tak tahu sudah sepanjang apa rambutku
Tak tahu berubahnya warna kulitku
Tak tahu apa yang terjadi pada wajahku

Dulu aku tak peduli
Aku memang bukan orang peduli
Dan entah kenapa baru sekarang aku terbayangkan
Bagaimana engkau menahannya selama bertahun-tahun,
Menutupinya
Bersikap seolah-olah kau tak kangen,
Kau tak sedih,
Kau tak tersiksa

Aku tahu kau menahannya
Aku tahu
Karena aku membayangkannya
Karena aku membayangkan menjadi dirimu

Aku tahu kau menahannya
Aku tahu
Aku tahu

Hidup dengan sepi
Jika ramai pun hanya suara tanpa wujud

Mencoba menahan dan terus bersabar
Mencoba menahan, bersabar, dan bersikap menyenangkan
Bahkan ketika kau berusaha menahan ego,
menahan diri dengan sekelilingmu,
menahan diri dengan hidupmu,
menahan diri dengan jalanmu,
menahan diri atas dirimu,
kau masih bisa bersuara untuk menenangkanku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mandau

Alhamdulillah yaa

Penyakit Kesedihan (Sena/4)