Selamat Jalan, Hutan.
Hari ini terasa sangat sedih dan menyakitkan. Hutan di seberang rumah benar-benar ditebang. Sepertinya, akan dibangun jalan. Benar-benar sedih rasanya, penebangan kali ini terasa sangat nyata, seperti mengatakan bahwa ini benar-benar akhir dari semuanya. Setelah kekhawatiran yang kerap muncul akan hilangnya pemandangan monyet-monyet tiap hari di depan rumah. Tumbangnya satu per satu pohon di seberang menjawab semuanya. Akhir, dari memori masa kecil, ketenangan, dan kebahagiaan dalam memandang hutan. Memandang hutan di saat gelisah, sedih, atau pun marah benar-benar memberi ketenangan bagi diriku. Seperti ada teman yang menemanimu duduk di saat kamu kalut tapi tidak mengganggumu. Justru, keberadaanya membuatmu tenang dan membuatmu tersenyum simpul. Menikmati hijaunya, sejuknya angin yang kamu rasakan dan kamu lihat saat daunnya bergerak, suara-suara burung, monyet, atau hewan lainnya, pergerakan pohon akibat monyet-monyet yang melompat hilir mudik tiap pagi dan sore hari. Belum lagi